Apa Itu Fixed Rate

Apa itu fixed rate dan floating rate, serta mana yang terbaik? Ada dua macam suku bunga yang ditawarkan bank jika hendak mengajukan kredit, baik untuk pendanaan usaha mau pun KPR. Ada bunga yang bersifat tetap atau fixed dan ada pula yang naik turun mengikuti suku bunga bank yang disebut floating.

Di bawah ini mari mengenal dan memahami kedua jenis bunga di atas, apalagi jika Anda ingin KPR rumah.

Apa itu fixed rate saat ingin kredit properti?

  1. Pengertian Fixed Rate

Seperti dengan namanya, Fixed Rate merupakan suku bunga tetap atau yang juga dikenal dengan bunga flat. Di mana jenis ini telah disepakati sebelum transaksi kredit dimulai antara pemohon dengan pemberi pinjaman. Besarnya bunga yang tidak berubah ini didasari pada jumlah nilai pokok di awal pinjaman.

Biasanya perhitungan dengan bunga tetap dilakukan pada kredit yang jatuh temponya pendek. Misalnya pada cicilan handphone, peralatan elektronik rumah tangga, hingga kendaraan. Jadi tenornya tidak sampai melebihi sepuluh tahun. Meskipun pada beberapa kasus, cicilan panjang pun kerap menggunakan fixed rate.

  1. Kelebihan Fixed Rate

Apa itu fixed rate pasalnya adalah perhitungan suku bunga yang diambil dari harga pokok pinjaman. Oleh karena besarnya bunga cicilan tidak berubah, maka ia bisa memberikan sejumlah keuntungan bagi kreditur. Sehingga biasanya karyawan swasta atau PNS dengan gaji tetap cenderung memilih jenis bunga ini.

Keuntungan yang paling dirasakan ialah bunga yang tetap sama meski kondisi ekonomi sedang tidak stabil. Ada kalanya suku bunga mengalami pelonjakan terlebih jika situasi tengah krisis seperti pada masa pandemi Covid19 lalu. Dengan memilih bunga flat, bunga cicilan tidak terpengaruh kondisi ekonomi apa pun.

Dari sini kreditur bisa mempertimbangkan berapa biaya yang akan dikeluarkannya setiap bulan demi melunasi cicilan tersebut. Selain itu apabila di tengah-tengah masa cicilan dan pemilik hendak melunasi hutangnya, maka hal tersebut tetap bisa dilakukan. Bahkan pelunasan cicilan ini dilakukan tanpa adanya biaya penalti.

Dibandingkan dengan suku bunga berubah, floating rate memiliki biaya administrasi yang lebih murah. Pada umumnya biaya administrasi yang dibebankan tidak sampai melebihi 1persen. Hanya saja untuk kepastian biaya tersebut kembali disesuaikan pada masing-masing bank.

Orang yang cenderung penghasilannya tetap biasanya sudah mengenal apa itu fixed rate. Pasalnya merekalah yang kerap memanfaatkan keuntungan dari bunga flat ini dalam pelunasan kreditnya. Di mana besarnya pengeluaran bulanan oleh pembayaran kredit ini tidak akan melonjak maupun menurun, jadi lebih aman.

  1. Kekurangan Fixed Rate

Kekurangan bunga tetap ialah memiliki suku bunga yang tinggi. Jadi apabila dikalkulasikan maka besarnya hutang akan menjadi jauh lebih besar jika dibanding dengan sistem floating rate.

Hanya saja hal ini relatif terhadap kondisi ekonomi suatu negara. Jika terjadi krisis, maka tentu saja suku bunga floating akan menjadi sangat tinggi, begitu pula sebaliknya.

(Baca juga: PT MCM Properti Menghadirkan Hunian Modern Minimalis)

Mengenali floating rate pada kredit

  1. Pengertian Floating Rate

Floating rate sendiri merupakan produk bank yang memiliki sistem bunga berubah-ubah. Tidak ada yang pasting dalam perhitungan bunga floating. Jika kondisi ekonomi baik, maka bunga bank menurun yang berpengaruh pada persentase nilai cicilan juga akan ikut mengecil. Kondisi ini disebut juga cicilan terdiskon.

Namun akan menjadi hal yang buruk jika kondisi ekonomi tidak sedang baik-baik saja. Naiknya suku bunga bank yang dilakukan untuk mencegah inflasi akan berpengaruh pada membengkaknya nilai angsuran yang harus dibayar setiap bulannya.

Oleh sebab itu setiap bulannya kreditur tidak akan bisa memprediksi berapa angsuran yang harus dibayar. Semuanya sangat relatif sesuai kondisi yang ada.

  1. Kelebihan Floating Rate

Meski bunga yang ditawarkan naik turun, namun hal ini bisa menjadi kelebihan dari floating rate. Apalagi jika kondisi ekonomi tengah stabil, maka kreditur bisa mendapatkan banyak diskon karena penurunan suku bunga.

Dari rekam jejak floating rate sebelum-sebelumnya, bank tidak pernah menaikkan suku bunga cicilan melebihi suku bunga referensi rata-rata. Jadi dibanding “main aman” hanya dengan mengetahui apa itu fixed rate, sebaiknya ketahui pula hal yang menjadi daya tarik floating.

Bunga yang naik turun ini cocok bagi mereka yang merupakan wiraswasta atau karyawan berpenghasilan tinggi. Di mana orang-orang ini cenderung tahan terhadap risiko yang sekiranya terjadi di masa depan. Namun tentunya sebagai nasabah juga harus cerdas oleh trik marketing dari bank.

Biasanya untuk menggaet nasabah agar mengambil bunga floating, mereka menstimulasikan skema jika suku bunga terus turun. Padahal kenyataannya tidak begitu. Bisa jadi suku bunga memang turun, namun risiko naik juga selalu akan ada.

Jika fixed rate diambil dari nilai pokok awal cicilan, maka floating rate diambil dari persentase sisa cicilan. Jadi besarnya biaya yang dibayar pada bunga floating akan senantiasa berubah setiap bulan.

  1. Kekurangan Floating Rate

Kekurangan floating rate tentu terletak dari fluktuasi bunga itu sendiri. Hal ini akan menjadi kelemahan apabila bunga bank mengalami kenaikan. Biasanya kenaikan tersebut disinyalir karena kondisi ekonomi yang buruk, sehingga untuk meredam angka inflasi, maka bank menaikkan suku bunga.

Casa De Ramos, hunian berkonsep mewah untuk keluarga

CASA DE RAMOS
CASA DE RAMOS

Tidak banyak yang berhasil memadukan dengan apik konsep mewah yang klasik namun tetap terkesan modern. Namun hal tersebut berhasil dilakukan dengan baik oleh PT Multiguna Cipta Mandiri. Melalui persembahan teranyarnya yakni Casa De Ramos, mereka memberikan hunian sebagaimana yang banyak orang idamkan.

Tidak hanya unggul dalam hal desainnya yang menawan, Casa De Ramos juga sangat memperhatikan kenyamanan pemilik. Terbukti bahwa hunian ini dibangun pada kawasan bebas banjir. Hal ini pastinya membuat kegiatan penghuninya tidak terusik meskipun musim hujan tiba.

Selain itu dari segi lokasi, bisa dibilang perumahan ini sangat eksklusif. Ia dibangun dekat dengan jalan tol dan Stasiun MRT. Menjadikannya sebuah area yang sangat menunjang mobilitas karena mampu menjangkau berbagai kawasan dengan cepat. Jadi sangat mengakomodasi kebutuhan para penghuninya ke mana pun pergi.

Fasilitas yang dimiliki pun sangatlah beragam, mulai dari halaman yang luas. Dari sana pemilik bisa mendapatkan ruang hijau untuk berolahraga atau sekedar menghirup udara segar. Hunian ini dilengkapi pula dengan smarthome yang memudahkan pengaturan berbagai perangkat elektronik dalam rumah.

Casa De Ramos juga sudah memiliki panel surya. Alat ini akan membantu menghemat daya listrik bulanan penghuninya. Jadi tagihan listrik dipastikan tidak akan membengkak. Terdapat dua tipe yang bisa dipilih yaitu Tipe Jazmin dan Tipe La Rosa. Keduanya tentu menjadi pilihan terbaik yang menjawab semua kebutuhan pemiliknya.

Dapatkan rumah nempel Jakarta hanya 1 milyaran saja dengan menghubungi Casa De Ramos di sini. Segera dapatkan penawaran terbaik dari Tipe Jazmin dan Tipe La Rosa dari kami! Download Pricelist Casa De Ramos di Sini.

Setelah memahami apa itu fixed rate dan floating rate, maka kita bisa memutuskan akan mengambil jenis bunga yang mana. Memang keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Maka harus disesuaikan dengan kondisi keuangan serta profil risiko dari masing-masing kreditur. Perhitungkan sebaik mungkin sebelum mengambil salah satunya!

LEAVE A COMMENT

Your email address will not be published. Required fields are marked *