Para pejuang KPR tentu sudah tidak asing lagi dengan floating rate yakni suku bunga mengambang yang fluktuatif mengikuti bank. Sebagai nasabah tentunya kita harus berhati-hati pada setiap penawaran pemberi kredit. Dengan meneliti dan mengetahui secara pasti maka kreditur dapat memilih layanan yang paling sesuai kondisi keuangannya.
Apa itu Floating Rate dan Bagaimana Cara Kerjanya Dalam KPR?
Floating rate adalah bunga mengembang (floating) yang berjalan sesuai dengan kondisi bunga perbankan. Jadi selama periode pelunasan, bunga akan senantiasa berubah naik atau turun. Acuan yang menjadi besarnya suku bunga ialah kebijakan bank atau pun pemerintah yang disesuaikan dengan kondisi ekonomi negara saat itu.
Agar lebih mudah dipahami maka cermati skema berikut: Seseorang hendak membeli rumah secara KPR dan dikenakan bunga bulanan 1juta. Adapun suku bunga yang kala itu dibebankan ialah 10persen.
Namun pada suatu waktu bank memutuskan untuk menaikkan suku bunganya menjadi 14persen. Maka otomatis bunga KPR yang dibayarkan pun akan bertambah sejumlah nominal tersebut juga. Sehingga pemilik KPR harus senantiasa menyiapkan dana lebih setiap bulannya kalau-kalau bunga bank naik.
Baca Juga: (20 Jenis Bunga Hias Cantik di Rumah Untuk Indoor Maupun Outdoor)
Penyebab Perubahan Persentase Bunga Bank
- Kebijakan bank sentral
Bank sentral dalam ini BI berhak menentukan persentase bunga yang harus dijadikan acuan seluruh bank yang beroperasi di Tanah Air. Hal ini kerap dilakukan menyesuaikan dengan kondisi perekonomian negara.
Untuk mengetahui besarnya bunga yang ditetapkan, maka calon kreditur bisa mengunjungi situs bank terkait. Pasalnya BI mewajibkan mereka untuk senantiasa transparan dalam membeberkan berapa besar bunga yang ditawarkan.
- Kondisi krisis
Krisis yang terjadi di suatu negara sangat mempengaruhi perubahan bunga bank. Kala krisis tengah berlangsung, pemerintah memfloating kenaikan bunga sehingga mendorong masyarakat untuk menabung.
Jadi pada saat tersebut dinilai bukan waktu yang pas untuk berinvestasi dalam saham atau instrumen lain. Misalnya krisis yang terjadi di Amerika Serikat pasca pandemi menyebabkan The Fed memperbesar bunga banknya.
Hal tersebut ditujukan untuk menarik peredaran dollar AS di seluruh dunia sehingga pemerintah bisa menekan inflasi. Logikanya jika bunga bank naik, orang-orang akan menarik investasinya dan lebih memilih menabung di bank dibanding instrument lain.
- Pemulihan ekonomi pasca krisis
Penurunan floating rate biasanya disebabkan oleh stimulasi pemulihan ekonomi di suatu negara. Pemerintah berupaya mendorong orang-orang untuk menarik tabungannya di bank dan melakukan belanja melalui penurunan bunga.
Tentunya orang akan menarik uangnya jika bunga sangat kecil untuk dipindahkan ke instrumen lain seperti obligasi dan saham. Uang tersebut juga dapat dibelanjakan untuk mendirikan usaha atau memperbesar usaha.
Dengan begitu perekonomian akan berangsur pulih karena peredaran uang di masyarakat meningkat.
- Merangsang daya beli masyarakat terhadap rumah
Bunga bank juga bisa turun sebagai rangka upaya pemerintah dalam mendorong masyarakat mengambil KPR. Hal ini guna meningkatkan pembelanjaan di dalam negeri sehingga memperbesar arus aliran rupiah.
Selain itu adanya berbagai kemudahan dan bonus juga turut ambil andil untuk membuat masyarakat tertarik dengan KPR. Melalui program ini, khalayak akan terdorong untuk belanja properti. Hal ini kontan saja akan menguntungkan bagi developer karena perumahannya cepat laku.
Keuntungan Bunga Floating Bagi Kreditur KPR
- Bunga turun cicilan lebih murah
Kentungan yang paling dirasakan nasabah ketika menggunakan sistem floating adalah ketika bunga bank turun maka otomatis cicilan lebih ringan. Dengan begitu kelebihan anggaran dapat dipakai untuk hal lain yang lebih bermanfaat. Namun penurunan ini tidak setiap waktu pasti terjadi.
- Menekan anggaran biaya bulanan
Kreditur floating rate dapat meminimalkan belanja bulanannya apabila bunga sedang turun. Mereka bisa bernafas lega barang sejenak ketika hal ini terjadi, sehingga sisa budget dapat disimpan untuk pembayaran bulan berikutnya. Jenis bunga ini sangat cocok bagi mereka yang suka mengambil resiko.
Kelemahan Floating Rate Terhadap Cicilan
- Tidak tetap setiap bulan
Ketidaktetapan bunga setiap bulannya menyebabkan pemilik kredit harus senantiasa berjaga-jaga terhadap kenaikan bunga. Ketidaktetapan tersebut menyebabkan tidak ada anggaran pasti yang bisa dihitung sesuai dengan persentase pemasukan kreditur.
- Selalu was-was ketika akan membayar
Penyiapan dana pembayaran KPR akan menjadi hal yang rancu setiap bulannya. Hal ini tentu membuat kebanyakan orang tidak tenang. Ketakutan akan kredit yang naik akan senantiasa membayang-bayangi dan proses mencicil pun jadi kurang menyenangkan.
Sehingga bagi mereka yang tidak siap dengan perubahan yang kapan saja hal itu bisa terjadi, sebaiknya pertimbangkan ulang sebelum memutuskan.
- Merugikan jika suku bunga naik
Apabila suatu saat ternyata pemerintah menaikkan suku bunga, maka hal ini akan membuat nominal cicilan bertambah. Akan sangat memberatkan apabila kenaikan yang terjadi begitu tinggi di luar batas kewajaran sebagaimana yang telah dialami AS setelah pandemi.
Apalagi masa depan tidak ada yang tahu. Sehingga bisa saja bunga bank senantiasa naik dari tahun ke tahun utamanya saat terjadi krisis ekonomi. Untuk menyiasatinya, kreditur wajib menyiapkan dana lebih setiap bulannya. Hal ini merupakan upaya jaga-jaga terhadap kemungkinan kenaikan bunga bank.
Tingkatkan Kenyamanan Hidup Bersama Graha Taruma Segera!
Konsep minimalis modern belakangan memang seolah telah menjadi tren sehingga banyak hunian yang mengaplikasikan desain ini. Namun tidak semua mampu memberikan kenyamanan dalam memenuhi kebutuhan costumer. Jika Anda salah satu di antara yang sulit menemukan rumah yang sesuai, bisa mencari tahu tentang Graha Taruma.
Berdiri di bawah lahan seluas 7.100m2 perumahan Graha Taruma merupakan persembahan teranyar dari PT Multiguna Cipta Mandiri. Dengan konsep rumah minimalis modern, hunian ini sukses menyihir generasi milenial yang mencari hunian terbaik melalui total 63 unit rumah.
Ditambah lagi konsep modern tropic yang begitu sederhana dan menarik. Tidak sampai di sana, rumah di Jakarta cuman 1 milyaran ini pun juga telah dilengkapi oleh rooftop. Hal ini jelas membuat rasa aman dan nyaman untuk ditempati utamanya ketika masa pandemi seperti sekarang.
Selain dukungan fasilitasnya yang begitu lengkap, lokasi hunian pun berada di wilayah yang strategis. Graha Taruma dibangun dekat dengan jalan tol dan stasiun MRT yang membuat pemilik mudah menjangkau berbagai area.
Pilihannya pun bisa disesuaikan di mana Graha Taruma menghadirkan dua tipe bangunan yakni tipe Nara dan tipe Saga. Kedua tipe yang menawan ini adalah jawaban atas segala kebimbangan milenial dalam mencari rumah terbaik.
Sehingga developer jamin bahwa hanya Graha Tarumalah pilihan pas untuk mereka yang mencari rumah minimalis namun tetap terlihat kekinian.
Melalui floating rate, pemilik KPR akan dimudahkan ketika bunga bank turun. Namun perlu dicermati bahwa turunnya persentase bunga ini kerap dikaitkan dengan kondisi ekonomi suatu negara. Dengan kata lain naik turunnya bunga bank juga mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat pada saat itu. Jadi cermatlah saat akan memilih penawaran KPR terbaik dengan sistem bunga yang sesuai!