Perbedaan Site Plan dan Master Plan

Perbedaan site plan dan master plan terlihat pada proses pembuatan perencanaan ketika akan menjalankan sebuah proyek pembangunan. Site plan merupakan bagian penting untuk memberikan keyakinan terhadap para pembeli properti. Sedangkan, master plan adalah perencanaan secara induk  meliputi dokumen, tata ruang pengaturan letak fasilitas umum hingga sosial sesuai fungsi lahan.

Perbedaan Site Plan dan Master Plan Pada Perencanaan Bangunan

1. Site Plan

Siteplan

Site plan memberikan gambaran terkait tata letak dari bangunan yang akan dibuat secara detail. Hal ini biasanya telah dilengkapi dengan gambaran sarana dan prasarana pendukungnya

Proses pengajuan slide plan dilakukan sesudah pihak developer mempunyai izin untuk memanfaatkan ruang, izin lokasi yang akan dibangun serta izin teknis lainnya. Dengan demikian, untuk mengajukan tidak bisa dilakukan secara sembarangan sebelum mempunyai izin dari pihak-pihak yang bersangkutan.

Site plan ini dibuat pada lahan yang memiliki luas kurang dari 50 hektar. Dari luasan gambarnya disesuaikan pada kepemilikan atas lahan ketika melakukan pengajuan site plan.

Pembuatan site plan dapat dilakukan sebelum melaksanakan pembangunan properti secara fisik di lokasi yang sudah ditentukan. Site plan merupakan salah satu bentuk yang cenderung lebih detail dibandingkan dengan master plan.

Baca Juga: (Kenali Contoh Aset Dari Jenis, Fungsi dan Karakteristiknya)

2. Master Plan

Masterplan

Master plan dalam menjalankan kegiatan proyek pembangunan sudah mencakup dari keseluruhan fungsi kegiatan. Bahkan, master plan sudah dilengkapi dengan adanya perencanaan terhadap sistem jaringan sarana dan prasarana pada properti yang akan dibangun.

Perbedaan site plan dan master plan yang harus dipahami dari segi proses pengajuannya. Dalam pengajuan master plan dilakukan sesudah pihak developer mempunyai izin untuk memanfaatkan ruang, izin lokasi dan sejumlah izin teknis lainnya.

Pembuatan master plan pada lahan yang memiliki luas paling kecil 50 hektar. Setelah itu, akan dilakukan peninjauan kembali selama 2 tahun sekali.

Gambaran yang dibuat pada master plan ini akan diajukan oleh pihak perusahaan yang sudah berbadan hukum. Perusahaan yang memiliki peranan penting dalam pengajuan master plan yaitu perusahaan yang bergerak pada bidang pembangunan perumahan, perindustrian, pergudangan, pariwisata dan lain sebagainya.

Sementara itu, untuk tata letak dari bangunan yang akan dibuat harus disesuaikan pada perencanaan gambar yang telah disahkan sebelumnya. Selain itu, adanya gambaran master plan bisa dijadikan sebagai dasar untuk melakukan pengajuan IMB.

Ketentuan Umum Yang Harus Dicantumkan Di Site Plan

Di setiap proses pembangunan properti pasti memiliki site plan untuk perencanaan sebelum pembangunan secara fisik. Terdapat ketentuan tersendiri di Indonesia mengenai IMB ataupun peraturan terkait site plan. Adapun untuk sejumlah peraturan umum dari site plan untuk proses pembangunan sebagai berikut:

  1. Perorangan ataupun badan hukum yang telah membuat perencanaan untuk menggunakan lahan yang digunakan sebagai keperluan atas proyek pembangunan haruslah memiliki izin lokasi dari pihak yang bersangkutan dan memiliki kewenangan sesuai UU yang berlaku di Indonesia.
  2. Pembuatan site plan dengan bentuk gambar ataupun peta yang diatur dalam skala tertentu. Site plan ini biasanya menggunakan kertas kalkir dengan memanfaatkan format yang sudah diterapkan dari instansi yang bersangkutan.
  3. Perorangan ataupun badan hukum yang akan melakukan pembangunan dari tanah yang telah dibebaskan berdasarkan izin lokasi ataupun fatwa perencanaan atas pengarahan lokasi. Maka, harus dibuat side plan terlebih dahulu untuk mendapatkan pengesahan dari walikota dan tempat pembangunan akan didirikan. Caranya melalui kepala instansi yang bersangkutan pada tata kota dan pemukiman.
  4. Perorangan atau badan hukum yang akan membangun sarana ibadah dan pendidikan, maupun pembangunan yang bersifat sosial secara murni berada di atas tanah seluas kurang dari 5.000 m2 akan dibebaskan dari syarat yang mengikat terhadap pengesahan site plan. Wajib tahu perbedaan site plan dan master plan pada saat ingin melakukan proses pembangunan di suatu wilayah.

Manfaat Utama dari Pembuatan Master Plan Untuk Proyek

Di samping, terdapat ketentuan umum dalam pembuatan perencanaan site plan, tentunya master plan juga memiliki peranan tersendiri untuk mendukung proyek pembangunan. Manfaat utama dengan membuat master plan yaitu bisa dijadikan sebagai bahan rumusan untuk rencana pembangunan ke depan.

Master plan juga memiliki sejumlah manfaat pada proses pembangunan properti, antara lain:

  • Mampu menarik calon konsumen mempunyai gambaran secara luas terkait lokasi yang dipilih lebih akurat
  • Master plan menjadikan konsep untuk proyek pembangunan supaya lebih terencana sehingga dapat dijalankan secara sistematis dan terstruktur
  • Keberadaannya dikaitkan dengan vegetasi serta fitur geografis
  • Sebagai panduan untuk membuat pembagian kavling yang dimanfaatkan secara permanen
  • Menyediakan perencanaan terhadap fasilitas umum dan infrastruktur pendukung lain
  • Dijadikan untuk menangani sebuah masalah dan sebagai dasar dalam melakukan identifikasi kendala di lokasi proyek pembangunan
  • Master plan sebagai penentu adanya peluang untuk mendapatkan sumber pendanaan
  • Dapat membantu untuk membuat anggaran biaya serta perencanaan dari setiap tahapan pembangunan
  • Memperoleh arahan terhadap pengembangan secara fisik serta menjadi kerangka dasar untuk proses pengembangan bangunan hingga properti lainnya
  • Mendapat keterpaduan atas perencanaan pengembangan dari program pelayanan dan perencanaan pengembangan secara fisik yang nantinya bisa digunakan untuk jangka pendek, menengah dan panjang
  • Mendapatkan perencanaan dasar untuk tahapan dalam proses pengembangan fisik bangunan yang berhubungan pada pengembangan program pelayanan hingga manajemen dari keseluruhan proses.

Tujuan Pembuatan Master Plan Untuk Proyek

Apa perbedaan site plan dan master plan dari segi tujuan yang ingin dicapainya. Site plan menjadi sebuah perencanaan dalam proses pembangunan yang lebih detail dibandingkan dengan master plan.

Akan tetapi, pembuatan master plan ini juga sangat dibutuhkan untuk perencanaan pembangunan supaya lebih komprehensif. Perencanaan dari master plan meliputi infrastruktur, jangka waktu untuk implementasi pembangunan, pendanaan, sirkulasi serta transportasi yang dibuat untuk mendukung aktivitas hingga sejumlah pihak yang akan terlibat.

Tujuan dari pembuatan master plan untuk memberikan kemudahan ketika menjalankan proses proyek pembangunan properti. Master plan ini menggunakan dasar dari visi kawasan yang bisa memberikan kesejahteraan terhadap penghuni mulai dari sosial, ekonomi dan lingkungan.

Casa De Ramos Perumahan Yang Nyaman Sesuai Keinginan

CASA DE RAMOS
Download Brosure CASA DE RAMOS Di Sini

Saat ini, banyak sekali pilihan rumah yang menawarkan konsep mewah klasik. Akan tetapi, tidak semua dari di developer mampu menyediakan perumahan yang nyaman sesuai keinginan dari pembeli.

Tidak perlu khawatir lagi, karena PT Multiguna Cipta Mandiri telah menghadirkan perumahan Casa De Ramos. Rumah nempel Jakarta hanya 1 milyaran ini tergolong jenis perumahan premium yang mengusung konsep mewah klasik dan terlihat lebih modern.

Hunian yang satu ini bisa dijadikan untuk tempat tinggal yang nyaman bagi Anda dan keluarga yang menyukai konsep klasik mewah. Terlebih, keberadaan lokasi dari kawasan perumahan sangat strategis karena berdekatan dengan stasiun MRT dan jalan tol.

Casa De Ramos juga memberikan tawaran adanya hunian yang bebas banjir dan telah dilengkapi oleh fitur panel surya hingga smart home. Kehadiran dari perumahan premium ini mempunyai dua tipe yaitu tipe Jazmine dan tipe La Rosa. Kedua unit yang ditawarkan memiliki halaman yang sangat indah dan nyaman untuk bersantai.

Kelengkapan lainnya ditawarkan adalah fasilitas memadai yang memberikan kemudahan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Casa De Ramos bisa dijadikan sebagai pilihan yang tepat bagi Anda yang tengah mencari rumah mewah klasik di kawasan selatan Jakarta.

Itulah beberapa perbedaan site plan dan master plan sebelum dilakukan proses pembangunan. Kedua perencanaan tersebut bisa dijadikan sebagai dasar untuk membuat bangunan sesuai konsep yang telah ditetapkan sebelumnya.

LEAVE A COMMENT

Your email address will not be published. Required fields are marked *